Nusantara

Monday, December 30, 2013

Namaku Ambisi

Ketika kau membicarakan gurun
anggap saja aku disana
menemanimu
Mengintip malu di matamu sendiri
Aku bukan oase, asal kau tahu
Aku fatamorgana padang impian

Seperti detak jantungmu
Suaraku menyeruak
Menelikung hatimu begitu saja
Bersama dendang gita yang kau nyanyikan diam-diam
Angin hanya penyampai pesan
Jangan jadikan ia selimut tahta kepala
Musuhmu adalah dirimu sendiri
Karena aku bukan oase, asal kau tahu
Aku fatamorgana padang impian

Jika tiba-tiba kau membenci gurun
Karena angin menerbangkannya satu-satu
Dan waktu menghentakmu kelu
Diam saja.

Bukankah sudah ku katakan?
Kau hanya terlena oleh bara

yang merana
Tak tahu milik siapa