Nusantara

Tuesday, October 12, 2010

Masisir dan Kenangan



Dahulu, ketika kita masih begitu akrab dengan merah putih dibadan dan Tut Wuri Handayani di kepala, maka pekerjaan rumah dari guru adalah masalah terbesar bagi kita. Dahulu, saat hanya ada kata “bermain bersama teman-teman”  yang terpahat dibenak, maka panggilan pulang ke rumah adalah suara paling mengganggu kebebasan gerak kita. Kita semua setuju bahwa masa-masa itu adalah masa terindah yang menyajikan warna-warni tawa dan kebebasan. Lihat saja tokoh Peter pan yang memilih tinggal di Dream Land karena ia menolak tumbuh dewasa. Ia takut tak akan ada lagi kebebasan,  pertualangan, dan mimpi-mimpi ceria anak kecil seperti yang biasa ia rasakan. Peter pan melupakan satu kenyataan penting bahwa dewasa pun memiliki pertualangannya sendiri.
Akan terasa aneh mungkin, jika cerita masa kecil dan potongan dongeng menjelang tidur disangkut pautkan dengan kehidupan kita, Mahasiswa Indonesia Mesir. Tetapi  tidak, jika kita mau merenung sejenak dan mengajak imajinasi kita menengok masa lalu sambil memetik pelajaran-pelajaran kecil  ditiap episode kanak-kanak.