Nusantara

Friday, January 18, 2013

Boneka Sapu Tangan



Kenangan bagiku adalah harta yang tak tergantikan. Karena kenangan meciptakan siapa diri kita sekarang. Kejadian-kejadian di masa lalu, terlepas apakah menyenangkan atau tidak, pasti memberikan pelajaran yang berharga bagi hidup . Segala yang telah terjadi adalah proses pembentukan kepribadian diri. Setiap tahap yang telah dilewati merupakan serpihan yang menjelma eksistensi.
Maka ketika sekelebat kenangan hadir kembali di kepalaku, aku menikmatinya dengan senyuman. Aku merasa betapa menyenangkannya telah melewati masa-masa sulit itu, atau betapa menyenangkannya jika saat-saat bahagia itu bisa dirasakan kembali. 
Kenangan manis yang ingin aku tulis sekarang adalah tentang boneka sapu tangan. Karya wanita terbaik yang mengisi hari-hariku saat kecil, nenek.  
Dulu, seperti umumnya bocah kecil perempuan, aku ingin sekali mempunyai boneka yang lucu. Aku sering melihat boneka-boneka dipajang di pasar saat pulang sekolah, atau memainkan boneka itu dirumah temanku yang lain sambil berpura-pura menjadi ibu dan bermain masak-masakan, selain itu gambar-gambar kartun yang banyak bertebaran di sekolahku membuatku semakin bermimpi-mimpi ingin punya boneka. Maka kemudian, aku meminta nenekku untuk membelikanku boneka yang besar dan banyak. Aku tidak memikirkan berapa banyak uang yang diperlukan untuk keinginan kanak-kanakku itu.  Nenekku saat itu tertegun sejenak, kemudian katanya, “Buat apa beli, nenek juga bisa bikin boneka yang bagus buat Nda”.
Mataku semakin membulat dan aku memandang nenekku dengan takjub. Hebat sekali, nenek bisa membuat boneka dan aku tidak perlu mengeluarkan uang sepeserpun??? Kemudian nenekku mengaduk-aduk isi lemari pakaian, aku mengikuti tiap gerakannya dengan mataku yang masih berbinar-binar takjub. Tak lama ia menemukan sesuatu, ternyata sapu tangan berwarna coklat kotak-kotak. Nenekku tersenyum dan berkata lagi, “Mau nenek ajarkan membuat boneka?”.
Aku mengangguk-angguk cepat. Nenek merentangkan sapu tangan coklat itu dilantai kayu, ia menggulung tiap sisinyanya sehingga dua gulungan panjang bertemu di tengah. Setelah itu salah satu ujungnya di lipat kedalam, dan menyisakan bagian lain yang juga dilipat kedalam. Lipatan pertama membentuk kaki dan badan, dan lipatan kedua disisipkan tiap ujungnya untuk tangan dan kepala. Jadilah boneka sapu tanganku ! Aku melonjak-lonjak kegirangan dan meminta yang lebih besar lagi. Nenek membuatkan lagi yang lebih besar dan aku membuat sendiri dari sapu tangan lain. Bonekaku sekarang banyak dan berwarna-warni. Sore itu terasa sangat menyenangkan karena kami menghabiskannya sambil tertawa-tawa.
Apakah ada pelajaran yang bisa aku ambil dari kejadian itu?? Tentu saja! karena mungkin hanya aku di dunia ini yang punya boneka pertama dari sapu tangan. Boneka spesial yang dibuat hanya untukku dari tangan seorang wanita sederhana yang sangat penyayang. Dan hari ini aku membuat lagi boneka sapu tangan itu...:)


No comments:

Post a Comment