Kenangan bagiku adalah harta yang tak tergantikan. Karena
kenangan meciptakan siapa diri kita sekarang. Kejadian-kejadian di masa lalu,
terlepas apakah menyenangkan atau tidak, pasti memberikan pelajaran yang
berharga bagi hidup . Segala
yang telah terjadi adalah proses pembentukan kepribadian diri. Setiap tahap
yang telah dilewati merupakan serpihan yang menjelma eksistensi.
Maka ketika sekelebat kenangan hadir kembali di
kepalaku, aku menikmatinya dengan senyuman. Aku merasa betapa menyenangkannya
telah melewati masa-masa sulit itu, atau betapa menyenangkannya jika saat-saat
bahagia itu bisa dirasakan kembali.
Kenangan manis yang ingin aku tulis sekarang adalah tentang boneka sapu tangan. Karya wanita terbaik yang mengisi hari-hariku saat kecil, nenek.
Dulu, seperti umumnya bocah kecil perempuan, aku ingin
sekali mempunyai boneka yang lucu. Aku sering melihat boneka-boneka dipajang di
pasar saat pulang sekolah, atau memainkan boneka itu dirumah temanku yang lain
sambil berpura-pura menjadi ibu dan bermain masak-masakan, selain itu gambar-gambar
kartun yang banyak bertebaran di sekolahku membuatku semakin bermimpi-mimpi
ingin punya boneka. Maka kemudian, aku meminta nenekku untuk membelikanku
boneka yang besar dan banyak. Aku tidak memikirkan berapa banyak uang yang
diperlukan untuk keinginan kanak-kanakku itu. Nenekku saat itu tertegun sejenak, kemudian
katanya, “Buat apa beli, nenek juga bisa bikin boneka yang bagus buat Nda”.
Mataku semakin membulat dan aku memandang nenekku
dengan takjub. Hebat sekali, nenek bisa membuat boneka dan aku tidak perlu
mengeluarkan uang sepeserpun??? Kemudian nenekku mengaduk-aduk isi lemari
pakaian, aku mengikuti tiap gerakannya dengan mataku yang masih berbinar-binar
takjub. Tak lama ia menemukan sesuatu, ternyata sapu tangan berwarna coklat
kotak-kotak. Nenekku tersenyum dan berkata lagi, “Mau nenek ajarkan membuat
boneka?”.
Aku mengangguk-angguk cepat. Nenek merentangkan sapu
tangan coklat itu dilantai kayu, ia menggulung tiap sisinyanya sehingga dua
gulungan panjang bertemu di tengah. Setelah itu salah satu ujungnya di lipat
kedalam, dan menyisakan bagian lain yang juga dilipat kedalam. Lipatan pertama
membentuk kaki dan badan, dan lipatan kedua disisipkan tiap ujungnya untuk
tangan dan kepala. Jadilah boneka sapu tanganku ! Aku melonjak-lonjak
kegirangan dan meminta yang lebih besar lagi. Nenek membuatkan lagi yang lebih
besar dan aku membuat sendiri dari sapu tangan lain. Bonekaku sekarang banyak
dan berwarna-warni. Sore itu terasa sangat menyenangkan karena kami
menghabiskannya sambil tertawa-tawa.
Apakah ada pelajaran yang bisa aku ambil dari
kejadian itu?? Tentu saja! karena mungkin hanya aku di dunia ini yang punya boneka
pertama dari sapu tangan. Boneka spesial yang dibuat hanya untukku dari
tangan seorang wanita sederhana yang sangat penyayang. Dan hari ini aku membuat lagi boneka sapu tangan itu...:)
No comments:
Post a Comment