Nusantara

Thursday, July 11, 2013

Memori

Melihat nanar pada buram hayal
beralih pekat tinggalkan hilang
meramu tanya dan juga pikat
siapa dia?? tanya lalu bernama ragu
gelora berbenih satu-satu

Ingat meraja dinyata malam
memudar bayang memaksa dera
waktu tidak berpihak,
ia tertawa seringai malaikat
"bukan !" bijak berseru
hanya pilinan emosi menderu biru
menjamu angan
cabiki nalar
pergi saja bersama angin,
sebelum senja hantar kelam

Ternyata pagi diam saja..
tak melirik bulir diam di pipi peri sepi
menjauh, ia mengejar
mendekat, ia asing
"berikan saja pada tanya", ujar bijak
Lalu mengurai bias-bias..

2 comments:

  1. pinter bikin kata-katanya..
    blognya sudah saya follow, follow balik ya.. :)
    salam kenal..

    ReplyDelete
  2. makasiii..salam kenal juga :) blognya dah d follow balik..

    ReplyDelete